Wisata Monumen di Bekasi
Sebagai front terdepan perjuangan bangsa Indonesia pada masa pasca kemerdekaan (karena Jakarta dikuasai oleh Belanda), Bekasi merupakan medan tempur yang tiada habisnya. Hampir setiap waktu terjadi pertempuran hebat antara pejuang kemerdekaan dengan penjajah yang berasal dari Belanda maupun Sekutu (Inggris). Untuk mengenang perjuangan tersebut, terdapat beberapa monumen yang dibangun oleh pemerintah maupun masyarakat. Hal ini berfungsi agar generasi berikutnya tidak melupakan perjuangan mereka.
Setidaknya, terdapat enam monumen yang dibangun. Posisinya terdapat di Kota dan Kabupaten Bekasi.
1. Monumen Perjuangan Rakyat Di Bekasi
Lokasi: Kompleks Bumi Perkemahan Bekasi, Jl. A. Yani, Kec. Bekasi Barat.
Didirikan/Diresmikan: 1975
Ide: Abdul Fatah, Bupati Kabupaten Bekasi.
Latar Belakang:
Di monumen ini ada relief yang dipahatkan pada batu semen persegi panjang yang menggambarkan perjalanan rakyat Bekasi.
Relief pertama melukiskan kondisi awal Bekasi yang dikenal sebagai daerah partikelir dan perkebunan yang luas. Pada masa itu, para tuan tanah yang juga dikenal dekat dengan Pemerintah Jajahan Belanda, sangat mendominasi seluruh siklus kehidupan rakyat. Rakyat selalu berada dalam kondisi menderita karena sikap tuan tanah yang digambarkan kejam dan tanpa tenggang rasa.
Relief kedua menggambarkan kedatangan tentara Jepang yang awalnya disambut sebagai saudara tua ternyata perilakunya jauh lebih kejam dibandingkan dengan tentara Belanda. Pada relief digambarkan bagaimana tentara Jepang memaksa rakyat mengangkut beras ke truk. Pada Masa Jepang ini juga dikenal istilah kerja paksa atau romusha.
Relief ketiga menggambarkan masa setelah kemerdekaan. Diaroma yang menggambarkan jiwa patriotisme rakyat Bekasi di berbagai medan pertempuran. Salah satu peristiwa besar yang pernah terjadi adalah aksi pembakaran oleh tentara Sekutu dan Belanda yang kemudian dikenal dengan peristiwa “Bekasi Lautan Api”.
Relief yang terakhir menggambarkan Bekasi pada masa era pembangunan Orde Baru.
2. Tugu Perjuangan Rakyat Bekasi
Lokasi: Alun-Alun Bekasi, di antara Jl. Veteran dan Jl. Pramuka, Kel. Marga Jaya, Kec. Bekasi Selatan
Dibuat/Diresmikan: 5 Juli 1955
Ide: Pemda Kabupaten Bekasi
Pembiayaan: Pemda Kabupaten Bekasi
Ide: Pemda Kabupaten Bekasi
Pembiayaan: Pemda Kabupaten Bekasi
Latar Belakang:
Ada dua peristiwa penting yang melatari pendirian monumen ini.
Pertama, peristiwa pertempuran antara rakyat Bekasi melawan penjajah dalam perang revolusi 1945 - 1949. Lokasi pertempuran berpusat di sekitar alun-alun Bekasi.
Peristiwa kedua adalah diselenggarakannya rapat akbar yang diikuti oleh sekitar 25.000 warga yang datang dari pelbagai pelosok Bekasi pada 17 Januari 1950 yang menghasilkan Resolusi 17 Januari” atau “Resolusi Rakyat Bekasi”, isinya antara lain berupa tuntutan terbentuknya wilayah Bekasi.
3. Monumen Tepi Kali Bekasi
Lokasi: Jl. Ir. H. Juanda, samping Kali Bekasi, Kel. Marga Mulya, Kec. Bekasi Utara
Dibangun/Diresmikan: 2005
Dibiayai: Pemda Kota Bekasi dan Pemerintah Jepang
Latar Belakang: Monumen ini dibangun untuk mengenang peristiwa pembunuhan 87 tentara Jepang pada 19 Oktober 1945 oleh rakyat dan tentara republik. Mereka hendak ke lapangan udara Kalijati di Subang melalui kereta api untuk kemudian pulang ke negaranya.
4. Tugu Perjuangan
Lokasi: Simpang Jl. Agus Salim dengan Jl. Ki Mangun Sarkoro, Kel. Bekasi Jaya, Kec. Bekasi Timur
Dibuat/Diresmikan: 13 Desember 1949
Pembiayaan: Secara gotong royong
Foto 1977 |
Foto 2016 |
Latar Belakang: Dibangun untuk memperingati berbagai pertempuran hebat yang pernah terjadi di daerah tersebut pada perang revolusi 1945-1949.
5. Taman Makam Pahlawan
Lokasi: Jl. Haji Juanda (Bulak Kapal), Kec. Bekasi Timur
Dibuat/Diresmikan: Makam pada 10 November 1962 atas ide Maun Ismaun selaku Bupati Kepala Daerah Kabupaten Bekasi.
Pembiayaan: Pemda Kabupaten Bekasi
Foto 2016 |
Latar Belakang: Dibangun untuk memakamkan para pahlawan Bekasi dan mengenang perjuangan heroik rakyat Bekasi.
6. Tugu Bambu Runcing
Lokasi:Terletak di pertigaan jalan Warung Bongkok, Desa Suka Danau, Kecamatan Cibitung
Dibangun/Diresmikan: 5 Juli 1962 yang pertama, 10 Juli 1970 pembangunan kedua.
Ide: Arnaen
Pembiayaan: Secara gotong royong
Foto 1977 |
Latar Belakang: Dibangun untuk memperingati berbagai pertempuran hebat yang pernah terjadi di daerah tersebut pada perang revolusi 1945-1949.
Di sini ada ahli waris veteran arnaen. Bapak syarifudin anak dr veteran pejuang arnaen...
BalasHapus