Kelahiran TNI di Bekasi
Sebagai sebuah negara berdaulat, hadirnya organisasi militer resmi negara amatlah penting. Namun dengan berbagai pertimbangan, para pemimpin Indonesia saat itu tidak langsung membentuk. Melainkan hanyalah sebuah badan keamanan saja. Oleh Presiden Sukarno, pada 23 Agustus 1945 diumumkan dibentuknya Badan Keamanan Rakyat (BKR).
Kasman Singodimedjo selaku Ketua BKR Pusat menunjuk Moeffreni Moe’min (24 tahun) selaku komandan BKR Jakarta pada 1 September 1945. BKR Jakarta kemudian menunjuk Muhammad bin Haji Riyan sebagai komandan BKR sektor Bekasi, BKR Cikarang dipimpin oleh Sulaeman, dan BKR Pondok Gede dipimpin oleh Tabrani Kasir.
Karena kebutuhan yang kian mendesak, akhirnya BKR diubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR) pada 5 Oktober 1945 melalui Maklumat Pemerintah. Organisasi ketentaraan menjadi lebih rapih.
Pimpinan TKR Jakarta tetap dipegang oleh Moeffreni Moe’min dengan pangkat Letnan Kolonel. Dia dibantu oleh Komandan Batalyon (Dan Yon) II/Cikarang Mayor Sadikin (29 tahun) yang bermarkas di Kampung Cabang, Dan Yon V/Bekasi dipimpin oleh Mayor Sambas Atmadinata (20 tahun) yang bermarkas di Kampung Tugu Bekasi Timur, dan Dan Yon VI/Citeureup dibawah komandannya Mayor Katamsi yang bermarkas di Kampung Bajang Kulur dengan komandan kompi antara lain Kapten Oking Djajaatmadja (27 tahun) yang markasnya di Cileungsi. Selain itu juga terdapat TKR Laut pimpinan Madmuin Hasibuan untuk daerah Marunda – Cilincing.
Oleh: Endra Kusnawan
Sumber: buku Sejarah Bekasi, hlm. 253-254
Kasman Singodimedjo selaku Ketua BKR Pusat menunjuk Moeffreni Moe’min (24 tahun) selaku komandan BKR Jakarta pada 1 September 1945. BKR Jakarta kemudian menunjuk Muhammad bin Haji Riyan sebagai komandan BKR sektor Bekasi, BKR Cikarang dipimpin oleh Sulaeman, dan BKR Pondok Gede dipimpin oleh Tabrani Kasir.
Karena kebutuhan yang kian mendesak, akhirnya BKR diubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR) pada 5 Oktober 1945 melalui Maklumat Pemerintah. Organisasi ketentaraan menjadi lebih rapih.
Pimpinan TKR Jakarta tetap dipegang oleh Moeffreni Moe’min dengan pangkat Letnan Kolonel. Dia dibantu oleh Komandan Batalyon (Dan Yon) II/Cikarang Mayor Sadikin (29 tahun) yang bermarkas di Kampung Cabang, Dan Yon V/Bekasi dipimpin oleh Mayor Sambas Atmadinata (20 tahun) yang bermarkas di Kampung Tugu Bekasi Timur, dan Dan Yon VI/Citeureup dibawah komandannya Mayor Katamsi yang bermarkas di Kampung Bajang Kulur dengan komandan kompi antara lain Kapten Oking Djajaatmadja (27 tahun) yang markasnya di Cileungsi. Selain itu juga terdapat TKR Laut pimpinan Madmuin Hasibuan untuk daerah Marunda – Cilincing.
Nama Tentara Keamanan Rakyat diganti menjadi Tentara Keselamatan Rakyat pada 7 Januari 1946. Tidak lama kemudian diganti lagi menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI) pada 26 Januari 1946 agar sesuai dengan standar militer internasional. Untuk mempersatukan para laskar dan TRI, akhirnya digabung menjadi Tentara Nasional Indonesia pada 3 Juni 1947.
Oleh: Endra Kusnawan
Sumber: buku Sejarah Bekasi, hlm. 253-254

Tidak ada komentar untuk "Kelahiran TNI di Bekasi"
Posting Komentar