Tentang Pasar Proyek Bekasi

Berdasar buku “Encyclopaedie van Nederlandsch-Indie” yang diterbitkan Martinus Nijhoff -E.J. Bril, 's Gravenhage-Leiden (1896), Bekasi merupakan salah satu daerah yang terkenal dan ramai oleh perdagangan dari para pedagang yang berasal dari pedalaman (Bantar gebang, Cileungsi, Citeureup, hingga Bogor). Selain terdapat pasar sebagai tempat perdagangan, ada juga perkampungan Cina dan kelenteng Hok Lay Kiong yang saat ini diperkirakan sudah berusia sekitar 250 tahun.
Mengenai berdirinya pasar Bekasi. Jika merujuk pada data dari Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), pada Buku Plakat Kastel Batavia 1602-1808 Jilid 5 halaman 324, tercatat bahwa pada 1 Februari 1746, Gubernur VOC G.W. van Imhoff mengeluarkan surat izin mengenai pendirian pasar di Bekasi dan Pondok Gede. Pasar dibuka setiap hari Rabu. Pasar di Bekasi yang dimaksud adalah pasar yang terletak sebelah timur Kali Bekasi.
Namun menurut buku The Java Annual Directory And Almanac for 1816 yang diterbitkan oleh A.H. Hubbard, Batavia, 1816, sepertinya diketahui bahwa pasar Bekasi telah berganti menjadi buka hanya setiap hari Sabtu, bukan setiap Rabu lagi. Sama halnya seperti pasar-pasar lain di masa itu yang hanya buka dihari tertentu.
Jadwal bukanya pasar di wilayah Batavia pada awal abad 19. Sumber: buku Java Annual Directory And Almanac for 1816
Selain pribumi, orang-orang Cina juga banyak yang ikut berniaga. Mereka tinggal, berniaga, dan beribadah di sekitar pasar. Salah satu tempat ibadah yang masih digunakan hingga sekarang adalah Klenteng Hok Lay Kiong di jalan Kenari 1, Bekasi Timur.
Pada masa itu, Distrik Bekasi telah memiliki pengadilan negeri dan Kantor Kewedanaan Bekasi yang berada di sebelah barat Kali Bekasi. Sedangkan Pasar Bekasi terletak di timur Kali Bekasi.
Berdirinya pasar di pinggir kali Bekasi bisa jadi karena pada waktu alat transportasi utama masyarakat adalah kali. Sebab saat itu jalur darat belum begitu ramai dan sering sulit untuk dilalui, apalagi kalau lagi hujan. Kali menjadi jalur bagi lalu lalang manusia maupun barang. Kalau jaman sekarang, pusat kegiatan masyarakat adalah jalan utama, khususnya jalan toll.
Pasar Bekasi atau yang lebih dikenal dengan pasar proyek oleh masyarakat Bekasi, menjadi semakin ramai tatkala dibangun stasiun Bekasi (1887). Lokasi stasiun tidak jauh dari sebelah barat kali Bekasi.
Saat tentara sekutu dan NICA melakukan pembalasan dendam terhadap tentaranya yang dibunuh, Pasar Bekasi salah satu tempat yang menjadi korban pembakaran pada peristiwa Bekasi Lautan Api di 13 Desember 1945. Setelah pertempuran yang berkecamuk di Bekasi berhenti, barulah pasar Bekasi kembali beraktivitas. Meskipun sebelumnya telah berjalan, tetapi tidak seramai setelah 1950.
Pasar Bekasi kemudian dibagi menjadi dua pada tahun 1970-an, pasar basah dan pasar kering. Pasar basah terletak tepat dipinggir Kali Bekasi, sebelah Timur Kantor Polres Bekasi. Yang dijual berupa sayur-mayur dan kebutuhan pangan lainnya. Sedangkan pasar kering maksudnya pasar yang menjual barang-barang seperti pakaian, alat dapur, alat rumah tangga, dan lainnya. Tahun 1978, diarea pasar kering kemudian dibangun bangunan megah yang diberi nama Pusat Pertokoan Bekasi. Namun karena di depan Pusat Pertokoan Bekasi selama proses pembangunan  terdapat plank yang bertuliskan “Proyek Pembangunan”, oleh masyarakat kemudian disebut Pasar Proyek. Seperti halnya Pasar Proyek Senen yang dibangun beberapa tahun sebelumnya.
Oleh Bupati Suko Martono, Pasar Bekasi dirapihkan. Pasar basah yang telah berdiri sejak 1746, digeser lebih ke arah timur di tahun 1985, berseberangan dengan terminal Bekasi. Pasar tersebut kemudian lebih dikenal dengan nama Pasar Baru. Sedangkan pasar yang berada di jalan Ir. Haji Juanda menjadi pusat pertokoan dan lebih dikenal dengan pasar proyek atau proyek hingga kini. Meskipun sejak 2010 Pusat Pertokoan Bekasi diganti menjadi Bekasi Junction, tetap saja warga Bekasi menyebutnya sebagai Pasar Proyek.
Nb.
Mungkin tanggal 1 Februari bisa dijadikan sebagai hari jadi Pasar Bekasi.

Endra Kusnawan
Endra Kusnawan
Endra Kusnawan Orang yang senang belajar sesuatu hal yang baru. Saat ini bekerja di sebuah perusahaan kelapa sawit bagian ngurusin CSR. Waktu luangnya digunakan untuk berbagi pengetahuan seputar sejarah, pelatihan dan motivasi. Dalam konteks sejarah, merupakan pendiri Grup diskusi di Facebook, Wisata Sejarah Bekasi, sejak 26 Januari 2013. Juga merupakan pendiri sekaligus Ketua Komunitas Historia Bekasi sejak Agustus 2016. Bisa dihubungi 0818.0826.1352

Tidak ada komentar untuk "Tentang Pasar Proyek Bekasi"