Nenek Moyang Suriname Ada yang Dari Bekasi

Suriname merupakan sebuah negara yang berada di benua Amerika, yang dibagian selatannya berbatasan dengan Brasil utara dengan Samudera Atlantik. Pada masa kolonial, Suriname bersama Hindia Belanda merupakan daerah jajahan Belanda. Keduanya merupakan daerah yang dimanfaatkan dalam hasil perkebunan bagi kepentingan ekonomi Belanda. Perbedaannya adalah pada jumlah masyarakatnya. Di Suriname, masyarakatnya sangat sedikit sedangkan kebutuhan tenaga kerja untuk perkebunan dan pengolahan pada pabrik sangat besar sedangkan di Indonesia jumlah kebutuhan tenaga kerja untuk perkebunan masih bisa diatasi dengan daerah lain yang masih dalam wilayah Hindia Belanda.
Untuk menyiasati kelangkaan tenaga kerja di Suriname, mereka mengirimkan sejumlah budak dari berbagai negara. Namun setelah perbudakan dihapuskan pada 1863, membuat pihak mereka beralih kepada tenaga kerja kontrak. Pihak Belanda kemudian menggandeng Inggris untuk mengirimkan warga India sejak 1870 ke Suriname (karena India merupakan daerah jajahan Inggris). Lalu sekitar 20 tahun kemudian, Belanda mengirimkan warga Hindia Belanda dari Pulau Jawa. Warga Hindia Belanda sendiri saat itu menjadi kelompok terbesar ketiga setelah India lalu disusul warga Kreol.
Dari ribuan orang Jawa yang dikirim, ada sedikit ternyata yang berasal dari Bekasi. Mereka ada yang dari Distrik Bekasi sebanyak 25 orang, Distrik Cabangbungin/Distrik Cikarang ada 39 orang, dan Distrik Cibarusah mencapai 7 orang. Lebih spesifiknya lagi ada yang dari Desa Bekasi, Gabus, Soekapoera, Teloekpoetjoeng, Tanahdoearatoes, Rawabamboe, Tjikarang Tjiketing, Tjibogo, Djonggol, dan lainnya. Pemberangkatan dilakukan dari Pelabuhan Tanjung Priok dengan rentang sejak 1897 hingga 1929. Sedangkan usia yang dikirim mulai dari usia 18 hingga 33 tahun.
Diantara orang yang berasal dari Bekasi tersebut, salah satunya adalah Amat bin Amat asal Desa Gabus, Distrik Bekasi, Afdeling Meester Cornelis, Batavia. Pria setinggi 160 cm ini berangkat ke Suriname pada 30 Juni 1928 dengan penempatan di Perkebunan Marienburg & Zoelen, Distrik Commewijne. Saat berangkat dengan Kapal Merauke II, usianya baru menginjak 25 tahun. Menurut kontrak kerja, Amat bekerja mulai 18 Agustus 1928 hingga 18 Agustus 1933. Namun seperti pekerja lainnya, mereka tidak kembali setelah kontrak selesai.
Dari jumlah warga Bekasi yang dikirim, tidak diketahui berapa orang yang menetap di Suriname dan berapa yang kembali. Atau berapa orang juga yang pindah ke negeri Belanda sebagaimana orang Indonesia yang di Suriname lainnya.

No.
Nama
Asal Desa
Jenis Kelamin
Keberangkatan
Usia
1.
Amat bin Amat
Gabus
Pria
30 Juni 1928
25
2.
Amat
Bekasi
Pria
2 Agustus 1923
23
3.
Arminan bin Ainem
Karang Godeng
Pria
8 Juli 1897
28
4.
Asan bin Ali
Soekapoera
Pria
10 1925
21
5.
Djasina bin Djasina
Tjipinang
Pria
15-12- 1921
30
6.
Djemar
Tanahbaroe
Pria
02-8-1923
24
7.
Djisin bin Isien
Tjibarang Tjabang
Pria
08 – 7 - 1897
31
8.
Imin bin Maja
Plosokan
Pria
15 – 7- 1922
26
9.
Koebil
Kp. Sari
Pria
15-7- 1922
30
10.
Main bin Mielin
Tjikoerang Tjabang
Pria
2-6-1897
29
11.
Mandoeng bin Grobak
Tjikarang Tjabang
Pria
2-6-1897
32
12.
Nada
Pondok Poetjoeng
Pria
1923
19
13.
Nyai Asmah bin Papa Asmah
Tjikarang
Wanita
2-6-1897
26
14.
Nyai Moernah bin Moekaijin
Tjikarang
Wanita
08 – 7 - 1897
22
15.
Nyi Adeung
Tjipinang
Wanita
15-12-1921
23
16.
Nyi Isah bin Ning
Teloekpoetjoeng
Wanita
5-5-1925
24
17.
Noran bin  Miet
Tanahdoearatoes
Pria
10-9-1925
18
18.
Riboet bin Riboet
Simpangan
Pria
30-3-1929
19
19.
Saderi
Bekasi
Pria
2-8-1923
30
20.
Saijan
Rawabamboe
Pria
20-8-1924
26
21.
Samar bin Srieh
Badjong
Pria
15-7-1922
27
22.
Samian bin Pastipa
Kp. Mlajoe
Pria
 8-7-1897
28
23.
Sani
Pulo Panjang
Pria
20-8-1924
27
24.
Saoet bin Saoet
Ciketing
Pria
30-3-1929
23 tahun
25.
Sarip
Kampung Dua
Pria
20 -10- 1924
19 tahun
Daftar warga dari Distrik Bekasi yang ke Suriname.
Sumber: Nationaal Archief. 



Sejumlah warga Bekasi yang dikirim ke Suriname sebagai tenaga kerja untuk mengelola perkebunan maupun pabrik. Sumber: Nationaal Archief.

Oleh: Endra Kusnawan
Sumber: Buku Sejarah Bekasi (2016) hal: 194-196
Endra Kusnawan
Endra Kusnawan Orang yang senang belajar sesuatu hal yang baru. Saat ini bekerja di sebuah perusahaan kelapa sawit bagian ngurusin CSR. Waktu luangnya digunakan untuk berbagi pengetahuan seputar sejarah, pelatihan dan motivasi. Dalam konteks sejarah, merupakan pendiri Grup diskusi di Facebook, Wisata Sejarah Bekasi, sejak 26 Januari 2013. Juga merupakan pendiri sekaligus Ketua Komunitas Historia Bekasi sejak Agustus 2016. Bisa dihubungi 0818.0826.1352

1 komentar untuk "Nenek Moyang Suriname Ada yang Dari Bekasi"

Posting Komentar